Kamis, 01 Desember 2011

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia, seperti bahasa lainnya, tidak berdiri sendiri namun juga menggunakan banyak kata serapan dari berbagai bahasa. Diambil dari buku "Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia" (1996), bahasa Indonesia menyerap cukup banyak bahasa-bahasa lain. Belanda ada urutan pertama sebagai bahasa yang kata-katanya banyak digunakan sebagai kata serapan di bahasa Indonesia sebanyak 3.280 kata.

Selanjutnya bahasa Indonesia menggunakan sekitar 1.610 kata-kata dalam bahasa Inggris sebagai kata serapan. Bahasa Indonesia juga menggunakan 1.495 kata dari bahasa Arab yang diserap dan digunakan dalam bahasa keseharian di Indonesia. Juga ada bahasa Sanskerta sebagai kata serapan sebanyak 677 kata, lalu Tionghoa sebanyak 290 kata, Portugis 131 kata, Tamil 83 kata, Parsi 63 kata dan Hindi sebanyak 7 kata. Itu belum termasuk dari bahasa daerah yang juga ikut diserap kedalam Bahasa Indonesia, seperti bahasa Sunda, Jawa, Melayu dan lainnya. Dengan total sekian banyak bahasa yang kata-katanya digunakan sebagai kata serapan di bahasa Indonesia, maka bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka.


Artinya bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lain. Mengapa bisa terjadi penyerapan suatu bahasa ke bahasa lain? Hal ini terjadi dikarenakan adanya invasi dari negara lain (faktor penjajahan masuknya budaya negara lain, atau globalisasi). Bisa juga krn letak geografis, faktor pendatang dan pengaruh bahasa daerah.

Maksud dari faktor penjajahan adalah, seperti yang kita tahu, Indonesia pernah begitu lama dijajah oleh beberapa negara seperti Belanda juga Portugis. Nah, hal ini yang membuat beberapa kata dalam bahasa Belanda juga Portugis masuk menjadi kata yang diserap kedalam bahasa Indonesia karena umum dan sering digunakan pada saat itu. Sering digunakan, lalu menjadi kebiasaan hingga akhirnya menjadi terbiasa. Masuknya budaya negara lain dan globalisasi juga mempengaruhi kata-kata yang diserap oleh bahasa Indonesia. Baik itu dari iklan yang masuk, artis-artis, juga media luar negeri yang membuat kita terbiasa dengan bahasa negara lain hingga akhirnya menjadi umum dan diserap oleh bahasa Indonesia.

Letak geografis juga berpengaruh seperti contohnya beberapa provinsi yang berbatasan langsung dengan negara lain, bahasa dari mereka kebanyakan menyerap kata-kata dari bahasa negara yang bertetanggaan dengan mereka. Contoh : Kalimantan dengan Malaysia atau Sulawesi dengan Filipina. Bahasa daerah juga berpengaruh dalam memberikan kata-kata yang diserap dalam bahasa Indonesia, apalagi dengan banyaknya pendatang dari daerah ke kota besar di Indonesia yang juga ikut memberikan andil dalam kata yang diserap. 

0 komentar:

Posting Komentar

Majelis Sastra Madiun. Gambar tema oleh andynwt. Diberdayakan oleh Blogger.
 

© Majelis Sastra Madiun, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography